Minggu, 21 Februari 2016

B.INGGRIS (RANGKUMAN) BAB 1,2,3,8

Chapter 1
Congratulations!

In this chapter, I will learn : to express hopes and wishes to others and congratulate others for their fortune and achievement, in order to keep good personal relationship with them.
We use the word ‘Congratulations’ (selamat) to congratulate someone.
Ex : The winner of the story-telling competition is Lina. Congratulations Lina.
We can also use the word 'Hope' (harap) to congratulate someone.
Ex : Congratulations for being the champion of the class, Lina! I hope you will be the winner of the school"s competition too.

Chapter 2
Let's Start Our Wall Magazine

In this chapter, I will learn : 
a. To state rules
b. To give suggestions to do and not to do somethiug
c. To invite someone to do and not to something
d. To say to agree or disagree with rules, suggestions, and invitations
e. To keep good interpersonal relationship

Agreement, Disagreement, and Suggestions
Agreement
- I agree
- I agree with you
- You are right
- That's right
- That's true
- It's true
- Absolutely
- Definitely
- No doubt about it
- That's exactly
- That's exactly just what I was thinking
- I feel the same way
- That's exactly what I think
- My feeling exactly
- You told me the words right out of my mind
- I suppose you are right
- I suppose that's right
- That maybe true
- That might be true
- You maybe true
- You might be right
- You have a point there
- I see your point
- I afraid you are right
- I afraid I have to agree
- I hate to admit, but it's true
- I hate to say, but it's true
- I hate to admited but you are right
- I hate to say itu but you are right

Disagreement
- I disagree
- I don't agree
- I can't agree
- I don't think so
- I'm not sure about it
- I wouldn't say that
- I wouldn't go as far as that
- I wish I could agree with you, but ....

Suggestion
- May I suggest to eat before we discuss this?
- What about this novel? 
- Shall we go to the cinema?
- I have an idea
- I propose that book is nice.
- Why don't you make a cake?


Chapter 3
What Should I Do That For?

In this chapter, I will learn : 
- to tell or ask others to do and not to do something
- to state the purpose or intention to do it
We can use So That, In Order To, and To to express purpose/intention to do something.
a. So that + S + ...
b. In order to + be + ...
c. To + be + ...

Ex :
a. So that
    We have to study diligently so that we can be smart
b. In order to
    We have to study diligently in order to be smart
c. To
    We have to study diligently if we want to be smart


Chapter 8
We Have Been To An Orphan Home. We Went There Last Sunday

In this chapter, I will learn to communicate past happening which is related to the present moment, in order 
- to share the information with others
- to report the past happening to others
- to give an explanation
In this chapter we use present perfect continuous tense :
S + Have/Has + been + adj/adverb of place/noun + object





PRAKARYA (RANGKUMAN) BAB 1

Bab 1
Kerajinan Fungsi Hias

Prinsip Kerajinan Fungsi Hias
Kerajinan merupakan bagian dari seni rupa terapan yang diartikan sebagai proses produksi yang melibatkan keterampilan manual dalam membuat benda-benda kebutuhan hidup yang dirancang untuk tujuan fungsional (kegunaan) serta memiliki nilai keindahan. Produk kerajinan dibuat untuk berbagai tujuan. Di bawah ini diuraikan berbagai tujuan dari produk kerajinan.
a. Sebagai penghias, kerajinan yang dibuat semata-mata sebagai hiasan pada suatu benda atau sebagai pajangan suatu ruang dan tidak memiliki makna tertentu.
b. Sebagai benda dipakai, kerajinan yang dibuat berdasarkan tujuan untuk digunakan sebagai kebutuhan sehari-hari.
c. Sebagai kebutuhan ritual, kerajinan yang mengandung simbol-simbol tertentu dan berfungsi sebagai benda magis berkaitan dengan kepercayaan dan spiritual.
d. Sebagai kebutuhan simbolik, kerajinan tradisional selain sebagai hiasan juga berfungsi melambangkan hal tertentu yang berhubungan dengan nilai spiritual.
e. Sebagai kebutuhan konstruktif, kerajinan selain sebagai hiasan juga berfungsi sebagai pendukung sebuah bangunan.

Keunikan Bahan Kerajinan Fungsi Hias
a. Bahan Alam
    Bahan alam adalah sesuatu yang terdapat di alam semesta. Serat batang pisang memiliki tekstur kasar dan berwana cokelat bergradasi. Kayu bersifat keras dan memiliki warna. Bambu dan rotan memiliki sifat lentur dan kuat. Kulit memiliki tesktur permukaan kulit hewan yang menarik dengan menampilkan warna-warna alaminya. Logam emas, perak atau perunggu memiliki kesan mewah dan kuat. Batu memiliki beraneka warna yang menenangkan. Tanah liat memiliki tekstur halus dan elastis.
b. Bahan Buatan
   Bahan buatan adalah sesuatu yang diolah manusia dengan menggunakan bahan kimia dan paduannya, bukan asli dari alam, untuk mendapatkan efek duplikasi bahan alam. Lilin memiliki tekstur lembut. Gips mudah dibuat tekstur ketika dibuat sebagai karya, baik tektur kasar maupun halus. )Fiberglass bersifat kuat. Sabun memiliki sifat mengharumkan dan lunak.
c Bahan Limbah Organik
   Bahan limbah organik merupakan limbah yang bisa dengan mudah diuraikan atau mudah membusuk. Sisik ikan memiliki warna yang berkilau. Kerang memiliki kesan kuat. Jerami memiliki kesan alami. Kulit jagung memiliki tektur kasar dan berwarna kuning muda alami. Tempurung kelapa bertektur kasar tetapi dapat pula dibuat tektur halus, memiliki sifat kuat dan keras. Kertas memiliki sifat mudah sobek, tetapi kuat jika dicampur dengan lem. Kardus memiliki warna cokelat yang khas.
d. Bahan Limbah Anorganik
    Bahan limbah anorganik, adalah jenis limbah yang sangat sulit atau bahkan tidak bisa diuraikan atau tidak bisa membusuk. Keunikan bahan limbah anorganik adalah karet ban memiliki sifat lentur. Plastik memiliki wujud yang transparan dan mengkilap. Kaleng memiliki tekstur kasar dan kuat. Sterefoam memiliki bentuk yang lunak dan mudah dibentuk. Kaca memiliki wujud yang transparan dan berkilau. Logam besi/baja memiliki kesan kuat dan kekar. Pecahan keramik memiliki sifat keras dan tidak beraturan, tetapi daya kilapnya dapat menimbulkan efek lain saat dibuat hiasan mozaik.

Kemasan Produk Kerajinan Fungsi Hias
Dilihat dari fungsinya, kemasan memiliki 4 fungsi utama, yaitu menjual produk, melindungi produk, memudahkan penggunaan produk, dan memperindah penampilan produk. Penting untuk dipahami bahwa karya yang diperuntukkan dijual, kemasan harus lebih berguna untuk melindungi keamanan karya dari kerusakan. Jika untuk dipamerkan, kemasan lebih berfungsi sebagai penunjang karya utama.

Modifikasi Produk Kerajinan Fungsi Hias
Modifikasi adalah merubah, menggayakan, menambah/menyederhanakan bentuk, memadukan aneka bahan, mengatur ulang komposisi warna, motif, dan menciptakan karya baru yang sangat berbeda dari asalnya.
Kerajinan Modifikasi Hasil Kombinasi Bahan atau Teknik
Karya modifikasi dapat dipadukan dengan beberapa bahan atau beberapa teknik, seperti bahan buatan lilin dengan limbah anorganik seperti kaleng atau plastik.
Kerajinan Modifikasi Hasil Penyederhanaan dan Penggayaan
Hal yang dapat dilakukan adalah mengkreasikan karya dengan modifikasi baik, dengan menyederhanakan atau menggayakan bentuk, teknik, atau dekorasinya agar terlihat sedikit berbeda. Penyederhanaan bentuk dapat menghasilkan karya yang unik dan berbeda dengan aslinya. Menggayakan bentuk seolaholah ada peningkatan kreativitas dalam karya, meskipun yang diubah hanya sebagian kecil saja.

Kemasan Produk Kerajinan Fungsi Hias Modifikasi
Pada karya modifikasi kerajinan dari bahan limbah organik, hal yang perlu diperhatikan adalah ukuran dari karya. Terkadang karena ukurannya sangat besar karya tidak bisa dibuat kemasan. Oleh sebab itu, kemasan dapat dilakukan pada karya-karya yang berukuran kecil hingga sedang, yang mudah dibawa.

Sabtu, 20 Februari 2016

IPS (RANGKUMAN) BAB 2

Bab 2
Perkembangan Masyarakat Indonesia Menuju Negara Maju

Tingkat laju pertumbuhan penduduk
Tinggi
 (jika mencapai angka >2%)
Sedang (antara 1 dan 2%)
Rendah (<1%)
Dampak Pertumbuhan Penduduk
Dampak positif :
a. Tersedianya tenaga kerja untuk meningkatkan produksi dalam memenuhi kebutuhan  yang terus meningkat.
b. Bertambahnya kebutuhan akan pangan,sandang dan papan sehingga berkembang jumlah dan jenis usaha lokal.
c. Meningkatnya investasi karena makin banyak kebutuhan manusia.
d. Meningkatnya inovasi karena penduduk dipaksa untuk memenuhi kebutuhannya.
Dampak negatif :
a. Meningkatkan angka pengangguran.
b. Meningkatnya angka kriminal.
c. Meningkatnya angka kemiskinan.
d. Berkurangnya lahan untuk pertanian dan permukiman.
e. Makin banyaknya limbah dan polusi.
f. Ketersediaan pangan makin berkurang.
g. Kesehatan masyarakat makin menurun.
Upaya Indonesia Mengendalikan Laju Pertumbuhan Penduduk
1. Progam Keluarga Berencana
2. Meningkatkan pendidikan yang diyakini akan mengubah cara pandang tentang jumlah anak dan melakukan perencanaan keluarga yang baik.
3. Pemberdayaan generasi muda
4. Mobilitas Penduduk di Indonesia
Urbanisasi = perpindahan penduduk dari desa ke kota.
Faktor pendorong : rendahnya penghasilan di desa, makin terbatasnya pemilikian lahan pertanian, terbatasnya lapangan kerja, sarana dan prasarana pendidikan serta hiburan di desa.
Faktor penarik : upah di kota yang lebih tinggi dibandingkan dengan di desa, jumlah dan peluang pekerjaan di kota yang lebih banyak dan bervariasi, sarana dan prasarana pendidikan dan hiburan yang lebih memadai.
Transmigrasi = perpindahan penduduk antarprovinsi di Indonesia.

1. Perkembangan Politik
Awal Kemerdekaan
a. Pembentukan Struktur Pemerintahan yang Lengkap
   
1. Pengesahan UUD 1945
   2. Pemilihan Presdien dan Wakil Presiden
   3. Pembagian wilayah Indonesia
   4. Pembentukan kementrian
   5. Pembentukan Komite Nasional Indonesia
   6. Membentuk Kekuatan Pertahanan dan Keamanan
b. Perubahan Bentuk NKRI Menjadi RIS
Pada 23 Agustus – 2 November 1949, KMB diselenggarakan di Den Haag, Belanda. Hal ini memberikan keuntungan dan kerugian untuk Indonesia. Keuntungan : Belanda mengakui secara formal kedaulatan penuh negara Indonesia di bekas wilayah Hindia Belanda. Kerugian : Republik Indonesia yang semula berbentuk kesatuan harus berubah menjadi negara serikat (wilayah Indonesia semakin sempit)
c. Indonesia Kembali Menjadi Negara Kesatuan
Terbentuknya RIS dianggap tidak sesuai dengan jiwa dan semangat Proklamasi 17 Agustus 1945. Sehingga tidak sampai 1 tahun setelah pembentukan RIS, muncul berbagai pergerakan di negara-negara bagian yang hendak bergabung dengan RI untuk mewujudkan NKRI. Oleh karena itu, dibentuklah UUDS 1950 sebagai pengganti Konstitusi RIS. Pada tanggal 17 Agustus 1950, RIS resmi dibubarkan dan Indonesia kembali menjadi NKRI.
Masa Demokrasi Liberal
Pada masa ini, terjadi 7 kali pergantian kabinet, yaitu
1. Kabinet Natsir
2. Kabinet Sukiman
3. Kabinet Wilopo
4. Kabinet Ali Sastoamidjojo I
5. Kabinet Burhanuddin Harahap
6. Kabinet Ali Sastroamidjojo II
7. Kabinet Djuanda
Masa Demokrasi Terpimpin
Pada tanggal 5 Juli 1959, Presiden Soekarno mengeluarkan dekrit yang dikenal dengan Dekrit Presiden 1959 yang isinya adalah dibubarkannya Konstituante, berlakunya kembali UUD 1945 dan tidak diberlakunya UUDS 1950; dibentuknya MPRS dan DPAS. 
Masa Orde Baru
1. Penataan stabilitas politik dengan membubarkan PKI dan Organisasi Massanya
2. Pemilihan umum (dilaksanakan 6 kali, tahun 1971,1977,1982,1992, dan 1997)
3. Peran Ganda ABRI (peran pertahanan dan keamanan dan peran dalam mengatur negara.)
 Masa Reformasi
1. 
Pemberdayaan DPR, MPR, DPRD (agar lembaga perwakilan rakyat benar-benar melaksanakan fungsi perwakilannya sebagai aspek kedaulatan rakyat)
2. Pembaharuan kehidupan politik (memberdayakan partai politik untuk menegakkan kedaulatan rakyat dengan mengembangkan sistem multipartai)
3. Penyelenggaraan pemilu
4. Militer dan dwifungsi ABRI dihapuskan secara bertahap 
2. Perkembangan Ekonomi
Awal Kemerdekaan
1.    Permasalahan inflasi yang terlalu tinggi.
2.    Biokade Laut (menutup pintu keluar-masuk perdagangan Indonesia, sehingga barang-barang dagangan milik Indonesia tidak dapat diekspor, dan Indonesia tidak dapat memperoleh barang-barang impor.)
Karena itu, pemerintah melakukan berbagai upaya :
a. Melaksanakan Progam Pinjaman Nasional
b. Melakukan diplomasi ke India
c. Mengadakan Hubungan Dagang Langsung ke Luar Negeri

Masa Demokrasi Liberal & Terpimpin
Permasalahan ekonomi menimbulkan berbagai upaya untuk mengatasinya. Antara lain 1.    Gunting Syafruddin, pemotongan nilai uang hingga nilainya tinggal setengahnya dari nilai normal.
2.    Sistem Ekonomi Gerakan Benteng, tujuannya untuk menumbuhkan kelas pengusaha di kalangan bangsa Indonesia, membimbing para pengusaha Indonesia yang berodal lemah, Para pengusaha pribumi diharapkan secara bertahap dapat berkembang.
3.    Nasionalisasi De Javasche Bank, tujuan : menaikkan pendapatan dan menurunkan biaya ekspor, serta melakukan penghematan.
4.    Sistem Ekonomi Ali-Baba, tujuan : mendorong tumbuh dan berkembangnya pengusaha-pengusaha swasta nasional pribumi.
5.    Devaluasi Mata Uang Rupiah, untuk meningkatkan nilai rupiah dan rakyat kecil tidak dirugikan.
 Masa Orde Baru
Progam jangka panjang
Pelita I 
(sasaran = pangan,sandang,perbaikan prasarana,perumahan rakyat,perluasan lapangan kerja, dan kesejahteraan rohani
Pelita II (berhasil meningkatkan pertumbuhan ekonomi)
Pelita III (lebih menekankan pada Trilogi Pembangunan yang bertujuan terciptanya masyarakat yang adil dan makmur berdasarkan UUD 1945 dan Pancasila)
Pelita IV (menitikberatkan pada sektor pertanian untuk melanjutkan usaha menuju swasembada pangan, serta meningkatkan industri yang dapat menghasilkan mesin industri sendiri)
Pelita V (menitikberatkan pada sektor pertanian untuk menetapkan swasembada pangan dan meningkatkan produksi hasil pertanian lainnya)
Pelita VI (menitikberatkan pada sektor ekonomi, industri, pertanian, serta pembangunan dan peningkatan kualitas sumber daya manusia sebagai pendukungnya)
Masa Reformasi
A. Masa Pemerintahan Presiden B.J Habibie

1. menjalin kerja sama dengan IMF
2. menaikkan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika
3. membentuk lembaga pemantau dan penyelesaian masalah utang luar negeri
B. Masa Pemerintahan Presiden Abdurrahman Wahid, melemahnya nilai tukar rupiah.
C.Masa Pemerintahan Presiden Megawati Soekarnoputri
Kebijakan =
1. meminta penundaan pembayaran utang sebesar US$ 5,8 miliar
2. mengalokasikan pembayaran utang luar negeri sebesar Rp 116.3 triliun\
3. kebijakan privatisasi BUMN
D. Masa Pemerintahan Presiden SBY
Kebijakan =
1. Mengurangi subsidi BBM
2. Pemberian Bantuan Langsung Tunai
3. Pengurangan Utang Luar Negeri
3. Perkembangan Pendidikan
Awal Kemerdekaan
Tujuan pendidikan 
: lebih menekankan pada penanaman semangat patriotisme.
 Pendidikan terbagi atas 4 tingkatan : Pendidikan rendah, pendidikan menengah pertama, pendidikan menengah atas, dan pendidikan tinggi.
 Masa Demokrasi Liberal
Pada masa ini, didirikan beberapa universitas baru.
 Masa Demokrasi Terpimpin
Pemerintah menetapkan kebijakan untuk mendirikan universitas baru di setiap ibukota provinsi dan menambah jumlah fakultas di universitas-universitas yang sudah ada
 didirikannya Institut Agama Islam Negeri untuk murid-murid lulusan pesantren yang beragama Islam. Juga didirikan sekolah untuk agama selain Islam.
Tercatat pada tahun 1961 telah berdiri sebanyak 181 buah perguruan tinggi

Masa Orde Baru
1. diarahkan untuk menciptakan kesempatan belajar yang lebih luas dan diimbangi dengan peningkatan mutu pendidikan.
2. dikembangkannya sistem pendidikan yang berhubungan dengan pengembangan kesempatan dan kualifikasi bagi jenis-jenis lapangan kerja yang diperlukan oleh pembangunan nasional.
3. Dilaksanakannya Intruksi Presiden Pendidikan Dasar yang membuat jumlah sekolah dasar meningkat pesat.
4. pemerintah melaksanakan progam Pemberantasan Buta Huruf, Progam Wajib Belajar, dan progam Gerakan Orang Tua Asuh.

Masa ReformasiMemprioritaskan anggaran pendidikan sekurang-kurangnya 20% dari APBN. memberikan ruang yang cukup luas bagi perumusan kebijakan-kebijakan pendidikan baru yang bersifat reformatif dan revolusioner.
 Perkembangan Budaya

Dalam rangka melestarikan budaya nasional Indonesia, pemerintah melakukan usaha pengamanan budaya dan seni melalui inventarisasi, dokumentasi, dan penelitian warisan budaya nasional, pembinaan dan pemeliharaan peninggalan-peninggalan purbakala, serta mendaftarkan budaya nasional Indonesia ke UNESCO.

IPS (RANGKUMAN) BAB 1

Bab 1
Potensi dan Upaya Indonesia Menjadi Negara Maju

POTENSI LOKASI DAN UPAYA PEMANFAATANNYA
Secara Astronomis, Indonesia terletak pada 98′ BT – 141′ BT dan 6′ LU – 11′ LS. Hal ini membuat Indonesia dapat menanam apapun sepanjang tahun, dan memudahkan aktivitas pertanian dan perkebunan.Secara Geografis, Indonesia terletak di antara dua benua (Asia dan Australia) dan dua samudra (Pasifik dan Hindia). Hal ini membuat Indonesia menjadi jalur pelayaran internasional.Secara Geologis, Indonesia berada pada jalur pertemuan tiga lempeng, yaitu Lempeng Eurasia, Lempek Pasifik, dan Lempeng Hindia. Hal ini membuat Indonesia mempunyai beragamnya sumber energi dan mineral (banyak gunung api, bahan tambang).
Upaya yang Semestinya dilakukan Indonesia untuk Mengambil Manfaat dari Posisinya yang Strategis secara Optimal
1. Memanfaatkan potensi SDA dengan mengembangkan dan menggunakan teknologi
2. Menjalin kerjasama dengan negara-negara di kawasan Asia Tenggara maupun kawasan lainnya untuk mengelola lalu lintas pelayaran
3. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia dalam mengelola sarana dan prasarana perhubungan

POTENSI SUMBER DAYA ALAM
Hutan
10 hutan terluas di dunia :
1. Rusia
2. Brazil
3. Kanada
4. Amerika Serikat
5. Cina
6. Australia
7. Afrika
8. Indonesia
9. Peru
10. India
Hutan di Indonesia dapat dibedakan menjadi 3, yaitu :
Hutan Produksi = hutan yang sengaja ditanam untuk diambil kayunya.
Hutan Konservasi = kawasan hutan yang mempunyai fungsi pokok pengawetan keanekaragaman tumbuhan dan satwa serta ekosistemnya.
Hutan Lindung = kawasan hutan yang mempunyai fungsi pokok sebagai perlindungan sistem penyangga kehidupan untuk mengatur tata air, mencegah banjir, dll.
Minyak Bumi
Dari fosil yang sudah berumur berjuta-juta tahun.
Ke-10 lapangan minyak bumi terbesar
1. Ghawar, Arab Saudi
2. Qurna Barat, Irak
3. Majnoon, Irak
4. Rumaila, Irak
5. Khuzestan, Iran
6. Kashaga, Kazakhstan
7. Khurais, Arab Saudi8. Tupi, Brazil
9. Carabobo, Venezuela
10. North Slope, Alaska
Gas Alam
Indonesia memiliki cadangan gas alam sebesar 2,8 triliun meter kubik. Walaupun persentasenya kecil, Indonesia merupakan negara pengekspor gas alam terbesar di dunia.
Sumber Daya Alam
Laut Indonesia memiliki 8.500 spesies ikan, 555 spesies rumput laut, dan 950 spesies biota terumbu karang. Berbagai upaya dilakukan pemerintah melalui Kemetrian Kelautan dan Perikanan (KKP) untuk meningkatkan produksi ikan. Salah satu contohnya adalah program industrialisasi kelautan dan perikanan dan peningkatan produksi rumput laut. 

Potensi Sumber Daya Manusia
Jumlah Penduduk
Keuntungan dari jumlah penduduk yang besar : sebagai sumber tenaga kerja bagi pembangunan dan sebagai pasar bagi produk-produk yang dihasilkan perusahaan atau industri.
Tenaga Kerja
Perbedaan tenaga kerja, bekerja, dan angkatan kerja.
Tenaga kerja = setiap orang yang sedang dan atau akan melakukan pekerjaan baik di dalam maupun di luar hubungan kerja guna menghasilkan barang atau jasa untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.
|Bekerja = kegiatan melakukan suatu pekerjaan untuk memperoleh penghasilan yang dilakukan minimal 1 jam perminggu dan dilakukan secara berturut-turut.
Angkatan kerja = penduduk usia kerja 15-65 tahun yang bekerja / punya pekerjaan tetapi sementara tidak bekerja dan mereka yang tidak bekerja tetap mencari pekerjaan.
Keadaan Tenaga Kerja di Indonesia.
1.   Pendidikannya rendah2.   Angka pengangguran cukup tinggi3.   Kompetensi dan etos kerja yang masih rendah
 Potensi Budaya Indonesia dan Pemanfaatannya
1. Bahasa, selain bahasa nasional, terdapat bahasa daerah yang jumlahnya mencapai 746 bahasa daerah.
2. Rumah Adat, setiap daerah memiliki rumah adat masing-masing yang berbeda antara satu dengan yang lain. Hal ini mencerminkan adaptasi manusia terhadap lingkungannya.
3. Tarian dan Pertunjukkan Rakyat, tarian daerah Indonesia memiliki makna, pesan atau simbol tertentu. Contoh tari : Tari Pendet untuk penerima tamu. Contoh seni pertunjukkan rakyat : Ketoprak (Jawa Tengah), Makyong (Kepulauan Riau).
4. Pakaian Adat dan Senjata Tradisional, pakaian adat biasanya digunakan saat upacara adat (perkawinan, kematian, kelahiran, dan kegiatan ritual). Contohnya : Baju Bodo (Sulawesi Selatan), Ulos (Batak), Inong (Aceh). Senjata tradisional sebagai hiasan, contohnya : Mandau (Kalimantan), Golok (Jakarta), Keris (Jawa).

Sarana dan Prasarana Transportasi di Indonesia
Indonesia memiliki jalan (jalan nasional, provinsi, dan kabupaten). Selain itu, Indonesia juga memiliki kereta api. Sarana dan prasarana yang tidak kalah penting di Indonesia adalah pelabuhan. Dilihat dari lingkup pelayarannya, pelabuhan dikelompokkan menjadi pelabuhan internasional, pelabuhan nasional, pelabuhan regional, dan pelabuhan lokal.
Karakteristik Negara Maju dan Upaya Indonesia Menjadi Negara Maju di Dunia
Karakteristik Negara Maju
1. Tingkat kemiskinan rendah
2. Pendapatan per kapita yang tinggi
3. Laju pertumbuhan penduduk rendah
4. Tingkat pendidikan penduduk tinggi
5. Kemajuan teknologi yang tinggi
Upaya Indonesia Menjadi Negara Maju
1. Peningkatan pendapatan per kapita
2. Penguasaan IPTEK
Contoh Negara Maju
1. Jepang
2. Amerika Serikat
3. Inggris
4. Jerman

PPKN (RANGKUMAN) BAB 3

Bab 3
Kepatuhan Terhadap Hukum

Hukum: aturan, tata tertib, dan kaidah hidup.
Unsur-unsur hukum :
- Peraturan mengenai tingkah laku manusia dalam pergaulan masyarakat
- Peraturan itu dibuat dan ditetapkan oleh badan-badan resmi yang berwajib
- Memiliki sanksi yang tegas dan nyata
- Bersifat memaksa
Tugas Hukum :
- Menjamin kepastian bagi setiap orang di dalam masyarakat
- Menjamin ketentraman, ketertiban, kebenaran, kedamaian

Penggolongan Hukum
1. Berdasarkan Sumbernya
    a. Hukum Undang-undang
    b. Hukum kebiasaan
    c. Hukum traktat
2. Berdasarkan Tempat Berlakunya
    a. Hukum nasional
    b. Hukum internasional
    c. Hukum asing
    d. Hukum gereja
3. Berdasarkan Bentuknya
    a. Hukum tertulis
    b. Hukum tidak tertulis
4. Berdasarkan Waktu Berlakunya
    a. Hukum positif
    b. Hukum negatif
5. Berdasarkan Cara Mempertahankannya
    a. Hukum material
    b. Hukum formal
6. Berdasarkan Sifatnya
    a. Hukum yang memaksa
    b. Hukum yang mengatur
7. Berdasarkan Wujudnya
    a. Hukum objektif
    b. Hukum subjektif
8. Berdasarkan Isinya
    a. Hukum pubik
    b. Hukum privat

Arti penting hukum yang berlaku dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara
1. Memberikan kepastian hukum bagi warga negara
2. Melindungi dan mengayomi hak-hak warga negara
3. Memberikan rasa keadilan bagi warga negara
4. Menciptakan ketentraman dan ketertiban

Perilaku yang Mencerminkan Kepatuhan Terhadap Hukum
1. Lingkungan Kelurga : melaksanakkan aturan yang dibuat dan disepakati oleh keluarga, ibadah tepat waktu
2. Lingkungan Sekolah : memakai seragam yang telah ditentukan, tidak menyontek saat ulangan, masuk tepat waktu
3. Lingkungan Masyarakat : melaksanakan ronda malam, membayar iuran warga
4. Lingkungan Bangsa dan Negara : membayar pajak, mematuhi peraturan negara

PPKN (RANGKUMAN) BAB 2

Bab 2
Pokok Pikiran Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945

Hakikat Pokok Pikiran Pembukaan UUD NKRI Tahun 1945
1. Persatuan, menegaskan bahwa dalam Pembukaan UUD 1945 diterima aliran negara persatuan.
2. Keadilan sosial, merupakan suatu sebab-tujuan sehingga dapat menentukan jalan serta aturan yang harus dilaksanakan dalam UUD untuk sampai tujuan tersebut dengan modal persatuan.
3. Kedaulatan rakyat, bahwa sistem negara yang terbentuk dalam UUD harus berdasarkan atas kedaulatan rakyat.
4. Ketuhanan dan Kemanusiaan, Negara berdasarkan atas Ketuhanan Yang Maha Esa dan Kemanusiaan yang adil dan beradab.

Hubungan Pokok-Pokok Pikiran Pembukaan UUD 1945 dengan Pancasila
1. Persatuan: penjabaran dari sila ketia Pancasila.
2. Keadilan sosial: penjabaran dari sila kelima Pancasila.
3. Kedaulatan rakyat: penjabaran dari sila keempat Pancasila.
4. Ketuhanan dan Kemanusiaan: penjabaran dari sila pertama dan kedua Pancasila.

Perwujudan Sikap Positif Kita sebagai Warga Negara Terhadap Pokok-Pokok Pikiran Pembukaan UUD 1945 
1. Keluarga: menghormati orang tua, saling membantu
2. Sekolah: tidak memilih dalam berteman, menghormati sesama, berdoa sebelum dan sesudah belajar
3. Masyarakat: saling menolong, menghargai pendapat orang lain
4. Berbangsa dan bernegara: menghormati pemeluk agama lain, ikut menyampaikan aspirasinya demi kemajuan bangsa

PPKN (RANGKUMAN) BAB 1

Bab 1
Dinamika Perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup Bangsa

Penerapan Pancasila dari Masa ke Masa
1. Masa Orde Lama
   a. Periode 1945-1950, ada upaya-upaya untuk mengganti Pacasila sebagai dasar negara dan pandangan hidup bangsa.
      1. Pemberontakan PKI di Madiun tanggal 18 September 1948. Untuk mendirikan Negara Soviet Indonesia yang berideologi Komunis. Dipimpin oleh Muso.
      2. Pemberontakan Darul Islam/Tentara Islam Indonesia yang dipimpin oleh Sekarmaji Marijan Kartosuwiyo. Untuk mengganti Pancasila dengan syari'at Islam.
   b. Periode 1950-1959, penerapannya lebih diarahkan pada ideologi liberalisme (tidak berjiwakan musyawarah mufakat, melainkan voting). Muncul pemberontakan RMS, PRRI, dan Permesta yang ingin melepaskan diri dari NKRI. Pancasila diarahkan sebagai ideologi liberal yang ternyata tidak menjamin stabilitas pemerintahan.
   c. Periode 1959-1966, periode demokrasi terpimpin. Adanya kemerosotan moral di sebagian masyarakat yang tidak lagi hidup bersendikan nilai-nilai Pancasila.
2. Masa Orde Baru
    Pada masa ini, pelaksanaan nilai-nilai Pancasila secara murni dan konsekuen hanya dijadikan alat politik penguasa belaka. Kenyataan yang terjadi, demokrasi Pancasila diwarnai dengan kediktatoran.
3. Masa Reformasi
    Pada masa ini, penerapan Pancasila dihadapkan pada kondisi kehidupan masyarakat yang diwarnai oleh kehidupan serta bebas.

Nilai-Nilai Pancasila Sesuai dengan Perkembangan Zaman
Perbedaan
Ideologi Terbuka
Ideologi Tertutup
Sistem pemikirannya yang terbuka
Sistem pemikirannya yang tertutup
Nilai-nilai dan cita-citanya tidak dipaksakan dari luar, melainkan digali dan diambil dari harta kekayaan rohani, moral dan budayanya masyarakat itu sendiri
Cenderung untuk memaksakan dan mengambil nilai-nilai ideologi dari luar masyarakatnya yang tidak sesuai dengan keyakinan dan pemikiran masyarakatnya
Dasar pembentukan bukan keyakinan sekelompok orang, melainkan hasil musyawarah dan kesepakatan dari masyarakat sendiri
Dasar pembentukannya adalah cita-cita/keyakinan perseorangan/satu kelompok
Tidak diciptakan oleh negara, melainkan oleh masyarakat itu sendiri
Diciptakan oleh negara, penguasa negara yang mutlak harus diikuti oleh seluruh warga masyarakat
Tidak hanya dibenarkan, melainkan dibutuhkan oleh seluruh warga masyarakat
Hanya dibutuhkan oleh penguasa negara untuk melanggengkan kekuasaannya
Isinya tidak bersifat operasional
Isinya terdiri dari tuntutan-tuntutan konkret dan operasional yang bersifat keras
Senantiasa berkembang seiring dengan perkembangan aspirasi, dalam mewujudkan cita-citanya untuk hidup berbangsa dalam mencapai harkat dan martabat kemanusiaan
Tertutup terhadap pemikiran-pemikiran baru yang berkembang di masyarakatnya

Kedudukan Pancasila sebagai Ideologi Terbuka
Mengandung nilai-nilai berikut ini :
a. Nilai Dasar, kelima sila Pancasila.
b. Nilai Instrumental, penjabaran lebih lanjut dari nilai-nilai ideologi Pancasila.
c. Nilai Praktis, realisasi nilai-nilai instrumental dalam kehidupan sehari-hari.

Secara Sruktural Pancasila memiliki 3 Dimensi.
a. Dimensi Idealisme, menekankan bahwa nilai-nilai dasar yang terkandung dalam Pancasila yang bersifat sistematis, rasional, dan menyeluruh itu pada hakikatnya bersumber pada filsafat Pancasila.
b. Dimensi Normatif, nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila perlu dijabarkan dalam norma.
c. Dimensi Realitas, bahwa suatu ideologi mampu mencerminkan realitas kehidupan yang berkembang dalam masyarakat.

Ciri-Ciri Ideologi Pancasila
1. Tidak bersifat utopis
2. Bukan merupakan suatu doktrin belaka yang bersifat tertutup
3. Bukan merupakan suatu ideologi yang pragmatis

Keterbukaan ideologi Pancasila harus selalu memperhatikan.
a. Stabilitas nasional yang dinamis
b. Mencegah berkembangnya paham liberal
c. Penciptaan norma yang baru harus melalui konsensus

Perwujudan Nilai-nilai Pancasila dalam Berbagai Kehidupan
1. Bidang Politik: HAM
2. Demokrasi: pemilu, pilkada
3. Hukum: peraturan perundang-undangan tidak boleh bertentangan dengan nilai-nilai pancasila
4. Ekonomi: UUD 1945 pasal 33
5. Sosial budaya: kerja keras, disiplin
6. Pertahanan dan keamanan: siskamhamrata